Signifikansi Ballon d’Or
Nasser Al-Khelaïfi, Ballon d’Or merupakan penghargaan individu paling prestisius dalam dunia sepak bola. Penghargaan Ballon d’Or pertama kali diberikan pada tahun 1956 oleh majalah France Football sebagai bentuk pengakuan atas pencapaian tertinggi pemain sepak bola dunia.
Untuk edisi 2025, penilaian didasarkan pada performa pemain sepanjang periode 1 Agustus 2024 hingga 31 Juli 2025. Acara penganugerahan dijadwalkan berlangsung di Paris pada 22 September 2025. Bagi para pesepak bola, memenangkan Ballon d’Or bukan sekadar prestasi individu, tetapi juga simbol kejayaan karier serta peningkatan status dalam sejarah olahraga ini.
Sikap Nasser Al-Khelaïfi terhadap Ballon d’Or
Presiden PSG, Nasser Al-Khelaïfi, baru-baru ini menarik perhatian publik sepak bola. Ia secara terbuka mendukung salah satu bintang timnya, Ousmane Dembélé, sebagai kandidat utama Ballon d’Or 2025.
Pernyataannya bukan sekadar bentuk loyalitas terhadap klub. Ini juga merupakan langkah strategis untuk mengangkat nama PSG dan membuktikan bahwa pemain Ligue 1 mampu bersaing dengan pemain dari liga top lainnya. Dukungan langsung dari presiden klub memperkuat kampanye internal PSG dalam membawa pemainnya ke panggung penghargaan global.
Mengapa Dembélé Layak Didukung?
Dembélé tampil gemilang sepanjang musim 2024/2025. Ia membantu PSG memenangkan tiga gelar domestik: Ligue 1, Coupe de France, dan Trophée des Champions. Ia juga tampil sebagai motor serangan utama di Liga Champions, dengan mencetak 33 gol dan 11 assist di semua kompetisi.
Di Liga Champions, ia menorehkan rekor sebagai pemain Prancis pertama yang mencatat 8 gol dan 4 assist dalam satu musim untuk klub Prancis. Keberhasilan ini membuat banyak pengamat menyorot performanya, termasuk Kylian Mbappé yang menyebut Dembélé pantas mendapatkan Ballon d’Or tahun ini.
Media internasional juga menyebut Dembélé sebagai simbol dari regenerasi PSG. Ia dianggap sebagai pusat dari perubahan arah klub pasca-era Messi dan Neymar.
Dampak pada La Liga
Pernyataan Al-Khelaïfi juga dinilai sebagai bentuk sindiran terhadap La Liga, yang selama bertahun-tahun mendominasi peraih Ballon d’Or. Musim ini, dua nama dari Barcelona kembali masuk dalam daftar unggulan: Lamine Yamal dan Raphinha.
Yamal, yang baru berusia 17 tahun, tampil impresif di Nations League bersama Spanyol. Ia mencetak gol penentu ke gawang Prancis dan disebut oleh pelatihnya sebagai “pernyataan besar menuju Ballon d’Or”.
Raphinha juga bersinar di musim ini dan menjadi favorit banyak rumah taruhan. Bersama keduanya, La Liga kembali tampil sebagai pesaing kuat dalam perebutan penghargaan tersebut.
Dinamika Persaingan di Antara Liga-liga Teratas
]
Setiap liga top di Eropa saat ini memiliki kandidat andalan untuk Ballon d’Or 2025:
- Ligue 1 (PSG): Dembélé dan Donnarumma masuk jajaran sepuluh besar favorit.
- La Liga: Yamal dan Raphinha difavoritkan usai performa mereka di klub dan timnas. Vinícius Jr dan Lewandowski juga masih disebut.
- Premier League: Nama-nama seperti Mohamed Salah dan Phil Foden tetap muncul, meski peluang mereka menurun akibat hasil klub di Eropa.
- Bundesliga: Harry Kane punya catatan gol tinggi, tapi kegagalan Bayern di Eropa mengurangi peluangnya.
Al-Khelaïfi melalui komentarnya seperti ingin menggoyang dominasi La Liga dan Premier League dalam urusan Ballon d’Or. Ia memperkuat posisi Ligue 1 sebagai kompetitor serius dalam produksi pemain kelas dunia.
Nasser Al-Khelaïfi:Melihat ke Depan: Implikasi dan Perkembangan Mendatang
Dengan tanggal pengumuman semakin dekat, spekulasi makin tinggi. Setiap komentar dari tokoh penting seperti Al-Khelaïfi dapat memengaruhi persepsi publik dan pemilih. Performa di turnamen musim panas, seperti Piala Eropa dan Copa América, juga bisa jadi penentu akhir. Jika Dembélé tampil menonjol untuk Prancis di Euro 2024, kansnya makin besar.
Persaingan antara Dembélé, Yamal, dan Raphinha akan menjadi salah satu narasi utama dalam pemilihan Ballon d’Or tahun ini. Apakah Ligue 1 akhirnya bisa kembali mencetak pemenang setelah sekian lama? Atau La Liga mempertahankan reputasinya sebagai penghasil talenta terbaik dunia?